Argha Sena

Dunia Keperawatan

        Sebagai seorang perawat kita harus mengetahui sejarah keperawatan, wajib dan harus tahu karena jika kita mencintai profesi kita maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenalnya terlebih dahulu.  Bagi yang masih dalam masa pendidikan diharapkan membaca blog ini agar mata dan wawasanya terbuka lebar dan mengenal lebih jauh dunia keperawatan.  Profesi perawat merupakan profesi yang mulia karena pekerjaan yang dilakukan adalah menolong dan menolong sesama manusia, jangan malu menjadi perawat pekerjaan kita adalah pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh profesi lain dan kita selalu berhubungan dengan pasien secara langsung.  saya menyediakan contoh-contoh asuhan keperawatan untuk membantu teman-teman perawat maupun mahasiswa keperawatan dalam menyelesaikan tanggung jawab tugasnya masing-masing.  Jika ada saran tentang apa yang harus dimuat di blog ini saya akan menerima dengan senang hati demi kesempurnaan blog ini dan dapat dimanfaatkan oleh kita bersama.

 

Sekilas Tentang Sejarah Keperawatan

               

              Tanggal 12 mei adalah hari keperawatan dunia. Dan pada tahun ini tema yang diambil oleh WHO adalah “save staffing save the world”.

Sejarah hari kepertawatan dunia ini sendiri tak lepas dari peran Florence Nightingale.

            Florence Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820 - 13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali dengan nama The Lady With The Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti “Sang Wanita dengan Lampu”. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris.

Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai wanita yang menawan dan periang yang mempunyai masa depan yang cerah. Bagaimanapun penderitaan yang dilihatnya semasa peperangan di semenanjung Krim, Rusia, menyebabkan hati Florence Nightingale tersentuh melihat penderitaan tentara yang luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit yang kotor.

            Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Florence Nightingale memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti kepada keperluan pasien.

Sebagaimana ditahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun instansi kesehatan di Belanda merayakannya. Di rumah sakit Bronovo misalnya, mereka merayakan hari keperawatan dengan menggelar foto-foto tentang “kehidupan” perawat di Rumah sakit sehari-hari. Juga di Rumah perawatan Nebo, merayakannya dengan makan siang bersama seluruh karyawan dan menggelar eksebisi kursi pijat “massage stoel”.

            Pada tahun lalu, di Rumah sakit Groenhart Gouda, mengadakan drama tentang hubungan perawat dan pasien yang dikemas secara komedis.

OTKIN memang tidak merayakan spesial hari keperawatan ini, tetapi OTKIN secara tidak langsung memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada para perawat dengan memperjuangkan agar profesi perawat mampu menjadi profesional yang dihargai.

            Mari kita berjuang bersama-sama untuk menentukan nasib keperawatan diIndonesia yang sampai sekarang Undang-undangnya belum disah kan.  Hidup keperawatan Indonesia, kita pasti bisa jika kita bersatu bersama-sama dalam mendukung pengesahan RUU untuk keperawatan, menuju profesi yang lebih baik dan diperhitungkan.

Cari Artikel Anda Disini