Kamis, 21/01/2010 20:17 WIB
200 Nasabah BCA Dibobol, Kerugian Capai Rp 5 Miliar
Herdaru Purnomo - detikFinance
 


Foto: dok.detikFinance

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat kerugian yang ditaksir mencapai Rp 5 miliar akibat pembobolan uang 200 nasabah lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Kira-kira ada 200 nasabah, kerugian Rp 4 miliar-Rp 5 miliar," ujar Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja melalui pesan singkatnya kepada detikFinance sekitar pukul 20.00 WIB, di Jakarta, Kamis (21/01/2010).

Jahja mengatakan, sebagian besar dari dana nasabah tersebut telah diganti oleh pihak BCA. "Sebagian sudah diganti karena memang terbukti kena skimming," ujarnya.

Namun dirinya tidak merinci jumlah nasabah yang dananya ditanggung oleh BCA.

Sementara untuk melakukan pencegahan agar kasus tersebut tidak kembali terjadi, Jahja mengatakan BCA telah meningkatkan tingkat keamanan di setiap ATM. "Kami telah pasang alat anti skimming di semua ATM BCA," ujarnya.

Jahja mengimbau kepada seluruh nasabah BCA agar segera mengganti nomor Personal Identification Number (PIN) para nasabah. "Pasti akan lebih aman," singkatnya.

Mengenai implementasi penggunaan kartu debet berbasis chip, Jahja mengatakan pihaknya telah mempersiapkan segalanya agar segera dapat diimplementasikan.

"Saat ini kita masih memperdalam teknisnya karena sehubungan dengan kemampuan mesin ATM yang telah tersedia juga. Karena jika menggunakan kartu chip, berarti tidak bisa pakai di ATM di luar negeri seperti di Hongkong, Australia yang masih pakai magnetic stripe ," ungkapnya.

Maka, Jahja menambahkan manajemen akan mencari alternatif lain untuk kartu ATM di antaranya dengan combination card . "Ada chip, ada magnetic stripe , cuma teknisnya perlu dipelajari lagi," tandasnya.
(dru/dnl)

Sumber detik.com